Conference (Psy)http://dspace-surabaya.uph.edu:8080/xmlui/handle/123456789/2922024-03-29T01:50:11Z2024-03-29T01:50:11ZKepuasan Hidup Akademisi di Indonesia: Suatu Studi KepustakaanNovanto, Yusakhttp://dspace-surabaya.uph.edu:8080/xmlui/handle/123456789/17162022-03-30T06:32:11Z2018-09-15T00:00:00ZKepuasan Hidup Akademisi di Indonesia: Suatu Studi Kepustakaan
Novanto, Yusak
Setiap manusia selalu berusaha untuk mencapai kepuasan dalam hidupnya,
apapun profesi yang dijalaninya. Menurut Diener (1984) kepuasan hidup adalah penilaian secara
global dari seseorang, yang merupakan persepsi kognitif individu tersebut tentang kondisi
kehidupan aktualnya saat ini yang dibandingkan dengan standar kehidupan idealnya. Penelitian –
penelitian dalam bidang Psikologi yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu telah menunjukkan
adanya kaitan yang kuat antara kepuasan hidup dengan kebahagiaan, perilaku, dan kinerja
seseorang dalam pekerjaannya. Penelitian mengenai kepuasan hidup pada beberapa komunitas
tertentu di Indonesia telah banyak dilakukan, namun demikian masih sedikit penelitian yang secara
khusus membahas mengenai kepuasan hidup akademisi di perguruan tinggi. Profesi dosen yang
merupakan seorang pendidik pada jenjang pendidikan tinggi sering kali diidentikkan dengan
profesi yang memerlukan panggilan jiwa secara khusus dan profesi dosen ini memiliki peranan
yang sangat besar dalam kemajuan suatu bangsa. Dengan demikian, menjadi penting untuk
dilakukan penelitian yang komprehensif tentang kepuasan hidup dosen di Indonesia. Tujuan:
Artikel ini bertujuan untuk mengkaji mengenai pengertian dan dimensi kepuasan hidup, faktor
yang mempengaruhi kepuasan hidup, pengukuran kepuasan hidup, dampak kepuasan hidup,
penelitian tentang kepuasan hidup akademisi di dunia, dan penelitian kepuasan hidup akademisi di
Indonesia. Metode: Artikel ini menggunakan metode penelitian studi kepustakaan dengan cara
menghimpun data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik artikel ini. Studi
kepustakaan dilakukan dengan mencari data teori kepuasan hidup dan penelitian - penelitian
sebelumnya dari dunia maya. Hasil: Hasil dari penelitian non empiris ini adalah penjelasan tentang
konsep kepuasan hidup serta uraian tentang topik penelitian kepuasan hidup yang dilakukan oleh
peneliti terdahulu dan implikasinya untuk penelitian selanjutnya. Kesimpulan: Penelitian
terdahulu tentang kepuasan hidup belum banyak yang dilaksanakan pada partisipan penelitian
kalangan akademisi di Indonesia Saran: Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan
kepuasan hidup para dosen di perguruan tinggi guna meningkatnya kesejahteraan hidup dan
meningkatnya kualitas kinerja dosen di Indonesia
2018-09-15T00:00:00ZDemographic Factors and Life Satisfaction of Indonesian Christian Private Universities LecturersNovanto, YusakHandoyo, SegerSetiawan, Jenny Lukitohttp://dspace-surabaya.uph.edu:8080/xmlui/handle/123456789/17152022-03-30T07:38:39Z2018-11-16T00:00:00ZDemographic Factors and Life Satisfaction of Indonesian Christian Private Universities Lecturers
Novanto, Yusak; Handoyo, Seger; Setiawan, Jenny Lukito
Life satisfaction plays an important role to improve the quality of an individual’s work performance in any
profession, including lecturers in a higher education institution. As educators, lecturers are obliged to
implement “Tridharma Perguruan Tinggi” properly and responsibly. This research is a descriptive
preliminary study to analyze the relation of demographic factors with lecturer’s life satisfaction of Christian
private universities in Indonesia. Using SWLS (Satisfaction with Life Scale), this research used 60
respondents from several Christian private universities. This research found that most of the lecturers
(43.3%) were satisfied with their life condition right now. Furthermore, based on cross tabulation analysis, it
is known that the difference of demographic factors among the respondents has each unique pattern on the
lecturer's life satisfaction. Further findings with Kendall’s tau and V’ Crammers coefficient show that
demographic factors, namely age, income, number of co-workers, marital status, spouse’s status, and health
conditions have a significant correlation and association with the lecturer’s life satisfaction. In particular,
with ordinal logistic regression, we found that age, income, and spouse’s status have significant effect
towards life satisfaction. Suggestions were addressed to University Leaders to improve life satisfaction and
subjective wellbeing of their lecturers through some psychological interventions and employee’s
development program
2018-11-16T00:00:00ZA Pilot Study: The Effectiveness of Teamwork Training on Work Team CohesivenessSuprapto, Maria HelenaVerdyana, Ellysahttp://dspace-surabaya.uph.edu:8080/xmlui/handle/123456789/16772022-03-30T06:06:44Z2017-07-20T00:00:00ZA Pilot Study: The Effectiveness of Teamwork Training on Work Team Cohesiveness
Suprapto, Maria Helena; Verdyana, Ellysa
the addition of staff numbers. Organizational change causes changes in working groups, and
leads to low group cohesiveness. One way to increase group cohesiveness is to provide
teamwork training. This study aims to determine the effectiveness of teamwork training in
improving the cohesiveness of working groups. This study used quasi experimental with one
group pre-test-post-test design. Group cohesiveness was measured by the Group Environment
Questionnaire (GEQ) questionnaire. Teamwork training was followed by 12 employees who
were less able to work in groups. Research data was processed by using paired sample t-test.
The result of this study indicates that team work training can improve the working group
cohesiveness (T = -4.114, p <0.05). Teamwork training can be one way to improve team
cohesiveness
2017-07-20T00:00:00ZGambaran Persepsi Guru Terhadap PedofiliaSuprapto, Maria HelenaWidjiastuti, Agustinhttp://dspace-surabaya.uph.edu:8080/xmlui/handle/123456789/16762022-03-30T08:37:06Z2017-11-18T00:00:00ZGambaran Persepsi Guru Terhadap Pedofilia
Suprapto, Maria Helena; Widjiastuti, Agustin
Pedofilia menjadi sorotan masyarakat seiring dengan maraknya kasus pelecehan anak yang
dilakukan oleh pelaku yang diduga memiliki gangguan pedofilia. Penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan persepsi guru terhadap pelecehan seksual anak dan pedofilia.
Penelitian ini menggunakan angket terbuka yang dibagikan kepada 35 orang guru SD dan
TK di Surabaya dengan metode incidental sampling. Angket terbuka berisi 9 pertanyaan
tentang: 1) Kriteria pelecehan seksual; 2) Pernah tidaknya guru menghadapi siswa yang telah
menjadi korban pelecehan seksual; 3) Cara guru mengenali tanda-tanda siswa mengalami
pelecehan atau penganiayaan seksual; 4) Usaha untuk melindungi siswa dan mencegah
terjadinya pelecehan seksual; 5) Pandangan guru terhadap faktor-faktor yang mendorong
individu melakukan pelecehan seksual; 6) Pandangan guru terhadap peran sekolah dalam
melindungi siswanya dari pelecehan seksual; 7) Pandangan guru terhadap peran orangtua
siswa untuk melindungi siswa dari pelecehan seksual; 8) Pandangan guru terhadap peran
pemerintah dalam melindungi siswa dari pelecehan seksual; dan 9) Jenis hukuman yang layak
bagi pelaku pelecehan seksual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru TK dan SD belum
memahami sepenuhnya tentang definisi, kriteria, dan dampak pelecehan dan penganiayaan
seksual. Saran penelitian ini adalah guru SD dan guru TK sebaiknya mendapatkan
psikoedukasi tentang pedofilia, penyebab, dan dampak pelecehan seksual terhadap anak.
Sekolah diharapkan mempunyai program khusus yang mengajarkan tentang batasan-batasan
sentuhan dan bagian tubuh yang boleh dan yang tidak boleh disentuh oleh orang lain, dan
mengajarkan tata cara dalam menghadapi orang yang tidak dikenal
2017-11-18T00:00:00Z