Show simple item record

dc.contributor.authorLIMARGA, KRISTINA
dc.date.accessioned2018-02-13T09:43:44Z
dc.date.available2018-02-13T09:43:44Z
dc.date.issued2017-01-27
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1051
dc.description.abstractAbortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas (Viabilitas adalah kemampuan benih berkecambah dan menghasilkan kecambah normal dalam kondisi lingkungan yang optimum). Dimana masa gestasi (Gestasi adalah dikandungnya embrio atau fetus didalam kandungan hewan vivipar betina, termasuk mamalia dan beberapa spesies non-mamalia) belum mencapai usia 22 minggu dan beratnya belum mencapai 500 gram. Dalam hal menyelesaikan kasus-kasus aborsi, maka penyelesaiannya pun dilakukan dengan UU Kesehatan dan KUHP. Mengetahui apakah benar dan tepat bahwa hanya Antonius saja yang dijatuhi pidana dan didakwa Pasal 194 UU Kesehatan. Dan kemudian hasil analisis diketahui bahwa putusan hakim Pengadilan Negeri Kediri adalah tidak tepat, karena apabila abortus telah disetujui oleh ibu yang mengandung. Maka pelakunya minimal harus dua orang yang dalam kasus ini yaitu Antonius dan Fransiska, bukan hanya Antonius saja yang dinyatakan sebagai pelaku tindak pidana aborsi tersebut. Jadi, dalam kasus tersebut ini aborsi yang terjadi telah dilakukan dengan adanya persetujuan dari Fransiska yaitu ibu yang mengandung bayi tersebut. Sehingga seharusnya Fransiska juga dinyatakan sebagai pelaku dan dijatuhi hukuman Pasal 341 KUHP.en_US
dc.language.isoinaen_US
dc.publisherUniversitas Pelita Harapan Surabaya - Faculty Of Law - Department Of Lawen_US
dc.subjectAbortusen_US
dc.subjectJaninen_US
dc.subjectPelakuen_US
dc.subjectPasal KUHP.en_US
dc.title“ANALISIS PUTUSAN PN KEDIRI NOMOR 38/ PID.SUS/2014/PN.KDR ( STUDI KASUS PENGGUGURAN KANDUNGAN OLEH ANTONIUS S.L MUDA Als. EFEN)”en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record