Prodi Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP SILIWANGI Bandung
Abstract
Perilaku misbehavior pada siswa merupakan issu penting yang menjadi perhatian dan harus
ditangani. Walaupun rata-rata perilaku yang ditunjukan tersebut masih dalam katageri surface
behaviors yaitu perilaku wajar yang dilakukan anak-anak pada tahap perkembangannya, namun
perilaku misbehavior dapatt mengganggu dan menghambat proses belajar mengajar. Metode guru
yang sering digunakan dalam rangka mereduksi perilaku ini adalah dengan menegakkan aturan dan
hukuman. Hanya saja metode ini tidak lepas dari kritikan dan kelemahan, yaitu dampak dari
penerapan metode tersebut memunculkan situasi dimana siswa dimanipulasi perilakunya untuk
berperilaku secara tepat namun disisi lain kebutuhan psikologisnya tidak terpenuhi. Sehingga dapat
dimengerti mengapa metode tersebut diangap memiliki tingkat keberhasilan yang rendah. Dalam
beberapa dekade terakhir ini pengelolaan atau manajemen kelas dalam mereduksi perilaku
bermasalah siswa telah berubah dari paradigma berbasis intervensi pada penegakan aturan dan
hukuman menjadi berfokus pada intervensi prefentif melalui pengembangan komunitas kelas. Artikel
ini merupakan kajian litelatur yang mengulas bagaimana upaya dalam rangka mereduksi perilaku
misbehavior dalam rangka pengembangan komunitas kelas malalui pendekatan hubungan positif
guru –siswa. Dari berbagai kajian menunjukan bahwa pendekatan hubungan positif-guru siswa
mampu menjadi solusi dalam mereduksi masalah perilaku siswa di dalam kelas