Pengembangan Terapi Seni dengan Pendekatan Person Centered bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas
Abstract
Kehidupan di lembaga pemasyarakatan menjadi sumber stres tersendiri bagi seorang warga binaan
pemasyarakatan (WBP). Kondisi stress yang dialami terus menerus dapat berdampak negatif
terhadap kesehatan mental WBP. Kondisi ini menuntut adanya intervensi yang memadai untuk
mengatasi pemasalahan-permasalahan psikologis yang dialami oleh WBP di Lapas. Terapi seni
merupakan salah satu bentuk terapi psikologis yang banyak digunakan untuk intervensi di lingkungan
Lapas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi seni dengan pendekatan person-centered
dalam membantu WBP mengekspresikan pikiran dan emosi serta meningkatkan pengenalan diri
selama berada di Lapas. Terapi seni dengan pendekatan person-centered dilaksanakan dalam tujuh
kali sesi terapi kelompok berdurasi 60 hingga 90 menit. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen
yang dilakukan terhadap 7 orang WBP laki-laki berusia 25 hingga 35 tahun dengan latar belakang
kasus pembunuhan. Skala seni dikembangkan untuk mengukur ketercapaian tujuan dari setiap sesi
intervensi. Hasil analisis menggunakan paired sample t-test menunjukan adanya perbedaan yang
signifikan antara nilai pre test dan post test skala seni. WBP menujukan peningkatan skor skala seni
setelah mengikuti tujuh kali sesi terapi seni dengan pendekatan person centered. Hasil ini menunjukan
bahwa terapi seni dengan pendekatan person centered mampu membantu WBP dalam
mengekspresikan pikiran dan emosi serta meningkatakan pengenalan diri