dc.description.abstract | Anak-anak Indonesia adalah generasi yang memiliki tantangan tersendiri dalam menghadapi persaingan
dunia global. Hasil skor PISA (OECD, 2016) menunjukkan Indonesia berada di urutan kesembilan dari
bawah dan urutan 62 dari 70 negara peserta. Permasalahan yang ditangkap oleh beberapa pengamat,
pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia lebih mengandalkan kemampuan hafalan dibandingkan
kemampuan memahami bacaan dalam setiap mata pelajaran yang berbeda. Badan Pusat Statistisk
menunjukkan bahwa Provinsi Jawa yang seringkali menjadi tempat tujuan pendidikan yang berkualitas
tinggi pun, masih memiliki 2.5-4.99% penduduk yang tergolong mengalami kesulitan dalam membaca.
Pentingnya peran guru di setiap mata pelajaran untuk menciptakan kesenangan siswa dalam membaca.
Diharapkan siswa yang menyukai bacaan, akan memiliki pengetahuan yang lebih bervariasi, dan memiliki
pandangan yang lebih jernih dan terbuka terhadap setiap situasi. Pemahaman yang jernih, kritis dan
bertanggung-jawab, diharapkan dapat membentuk dan mempertahankan sikap Kebhinekaan secara positif.
Tujuan dalam kajian literatur ini untuk menekankan pentingnya hubungan pemahaman terhadap bacaan
dan terbentuknya pemikiran kritis yang jernih dan bertanggung jawab untuk menemukan, memahami dan
mengaplikasikan nilai-nilai luhur Bhineka Tunggal Ika | en_US |