Cultural Quotient (CQ) dalam Interaksi Lintas Budaya: Peranannya sebagai Alat Ukur serta Pengaruhnya dengan Kecerdasan Interpersonal pada Mahasiswa Fakultas Psikologi
Abstract
Kecerdasan budaya atau cultural quotient (CQ) telah menarik perhatian banyak ilmuwan karena
terjadi globalisasi budaya di dunia secara luas. Globalisasi juga membutuhkan para profesional
untuk menangani masalah yang muncul saat berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar
belakang budaya (Zander, Mockaittis & Butler, 2012; Alfred Presbitero, 2015). Pengalaman
antarbudaya menjadi penting karena masyarakat dunia semakin global dan saling terkait (Susan A.
Basow, Trent Glauger, 2017). Studi ini menyoroti cultural quotient (CQ) sebagai kecerdasan budaya
saat melakukan interaksi lintas budaya mahasiswa di kampus maupun di masyarakat yang memiliki
budaya beraneka ragam. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa fakultas psikologi Universitas
Negeri Malang, yang berjumlah 329 orang mahasiswa; yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2014,
2015, 2016, dan 2017. Penelitian ini dilakukan untuk: (a). mengetahui structural validity pada empat
factor CQ dan generalisasi model empat factor CQ (yaitu: cognitif CQ, metacognitif CQ, motivasi
CQ dan behavior CQ). (b). menguji hubungan antara cultural quotient (CQ) dengan kecerdasan
interpersonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Instrumen CQ pada penelitian ini telah
didukung oleh structural validity pada model CQ empat faktor untuk digunakan pada mahasiswa
fakultas psikologi. 2). Menunjukkan bahwa CQ berhubungan positif dan signifikan dengan
kecerdasan interpersonal. 3). Selain itu, hasil menunjukkan bahwa CQ dapat memprediksi
Interpersonal pada mahasiswa fakultas psikologi dalam melakukan interaksi lintas budaya