Show simple item record

dc.contributor.authorWidodo, Wahyu
dc.date.accessioned2018-09-24T11:25:37Z
dc.date.available2018-09-24T11:25:37Z
dc.date.issued2018-06-30
dc.identifier.isbn9786025859014
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1239
dc.description.abstractProses pembelajaran pada praksis pendidikan formal tidak dapat dilepaskan dari konteks ruang kelas. Dalam teori pembelajaran kognisi sosial ditekankan bahwa antara individu, lingkungan, dan perilaku terjadi hubungan timbal balik. Siswa dipengaruhi oleh lingkungan pembelajaran sehingga memunculkan perilaku siswa, begitu juga situasi lingkungan pembelajaran dipengaruhi oleh persepsi dan perilaku siswa. Pembelajaran di ruang kelas dengan ukuran ruang yang terbatas harus mampu memberikan pengalaman belajar yang optimal kepada siswa. Di sisi lain penataan ruang kelas seringkali diabaikan oleh guru. Penataan ruang kelas yang baik akan mampu menghadirkan iklim kelas yang positif. Iklim kelas adalah situasi kelas yang menggambarkan proses kegiatan belajarmengajar yang dapat dilihat dari (1) penataan kurikulum pembelajaran meliputi pengorganisasian materi pelajaran dan penggunaan strategi pembelajaran; (2) penataan lingkungan fisik pembelajaran yang berkenaan dengan penataan ruang kelas meliputi pencahayaan ruang kelas, kestabilan suhu ruang kelas, penataan tempat duduk, penataan asesoris kelas, penggunaan musik dan kebisingan kelas ; dan (3) penataan lingkungan sosial pembelajaran yang meliputi penerapan tata tertib kelas, interaksi siswa-siswa, interaksi siswa-guru, dan interaksi siswa-orang tua. Selanjutya, teori iklim kelas dan implikasinya terhadap proses pembelajaran didiskusikan dalam artikel inien_US
dc.language.isoinaen_US
dc.publisherUPH Pressen_US
dc.subjectIklim Kelasen_US
dc.subjectSekolah Dasaren_US
dc.titleIklim Kelas : Teori dan Implikasinya dalam Pembelajaran di Sekolah Dasaren_US
dc.typeJournalen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record