Hubungan Subjective Well Being dan Psychological Well Being Mahasiswa Prodi Psikologi Universitas Nusa Cendana
Date
2018-06-30Author
Damayanti, Yeni
Benu, Juliana Marlin Y
Pello, Shela C.
Metadata
Show full item recordAbstract
Kehidupan mahasiswa sering kali menimbulkan stress yang berkelanjutan sehingga rentan mengalami
masalah kesehatan mental. Well being merupakan salah satu indikator utama dalam mengukur
kesehatan mental individu. Subjective Well-Being dan Psychological Well-Being merupakan dua
kajian yang paling banyak digunakan untuk mengukur kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat hubungan antara Subjective Well-Being dan Psychological Well-Being pada mahasiswa.
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 194 orang mahasiswa pada Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Nusa Cendana. Subjective Well-Being diukur dengan mengembangkan skala berdasarkan
teori Diener, Suh dan Oishi (1997), dan Psychological Well-Being diukur dengan skala yang
dikembangkan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Ryff (1995). Hipotesis penelitian diuji
dengan menggunakan uji korelasi. Hasil analisis menunjukan adanya hubungan positif yang
signifikan antara Subjective Well-Being dan Psychological Well-Being pada mahasiswa Psikologi
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana. Analisis lanjutan dilakukan untuk
melihat keterkaitan antar komponen antara kedua variabel