Perkembangan Teori Psikologi
Abstract
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendudukkan teori psikologi yang sudah, sedang, dan
akan berkembang dalam perspektif filsafat ilmu. Kerlinger (dalam Schreiber & Asner, 2010: 22)
menyatakan bahwa teori merupakan serangkaian hubungan beberapa variabel, definisi, dan
proposisi yang tersaji sistematis, memandang fenomena sebagai suatu hubungan spesial antar
variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alam. Metode yang digunakan dalam penulisan
adalah literatur research. Hasil: psikologi sebagai sebuah ilmu pengetahuan mengalami
perkembangan yang sama. Konsep ketidaksadaran yang diagungkan dalam praktik psikoanalisa,
berkurang pamornya setelah behavioristik mampu menjawab bahwa perilaku manusia mampu
diamati dan diukur. Behavioristik juga mengecam adanya ketidaksadaran sebagai hal utama yang
berpengaruh pada diri manusia, dan lebih mengedepankan pada perilaku yang nampak untuk
dikaji. Seiring bergulirnya waktu, behavioristik juga dikecam secara keras oleh aliran yang
menyuarakan psikologi kognitif. Psikologi kognitif sendiri lebih mengedepankan aktifitas mental
sebagai penentu keberhasilan dalam diri individu. Ia menyatakan bahwa bukan sekedar perilaku
yang menjadi obyek kajian psikologi, tapi aktivitas mental manusia juga perlu dikaji secara
mendalam. Saat ini, psikologi yang lagi marak dikaji adalah psikologi positif yang
mengedepankan pandangan menjadikan hidup manusia lebih baik dan memelihara kecerdasan atau
kesanggupan, khususnya membangun dan mendukung well-being. Kesimpulan: pergeseran teori
adalah suatu keniscayaan yang bersifat otomatis, karena pada hakekaktnya manusia akan selalu
mencari solusi terbaik bagi setiap persoalan yang dihadapinya