Show simple item record

dc.contributor.authorSuprobo, F. Priyo
dc.date.accessioned2015-04-10T11:33:05Z
dc.date.available2015-04-10T11:33:05Z
dc.date.issued2012-08-03
dc.identifier.isbn978-602-18625-0-6
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/160
dc.description.abstractAbstrak— Human-Centered Design (HCD) adalah sebuah proses dan sekian set dari teknik-teknik yang digunakan untuk menciptakan solusi baru. Solusisolusi yang mampu ditangani oleh HCD ini hampir di semua bidang dan bahkan pemberdayaan masyarakat. Banyak program pemberdayaan telah dilakukan, bahkan banyak yang merupakan bantuan dana dari luar negeri, tetapi tidak sedikit juga dari kegiatan tersebut yang kurang memberikan hasil. Melalui pendekatan 3 (tiga) fasenya yang terdiri atas Hear, Create, dan Deliver dalam riset empiris di Desa Sugeng, Trawas-Jawa Timur ini diperoleh bahwa ternyata kegiatan program berbasis justifikasi dirasakan masih masuk dalam tahap improvement, sementara justru yang inovatif untuk dijaga keberlanjutannya adalah program yang seharusnya sudah melibatkan partisipasi aktif masyarakat dari sejak awal perencanaan. Dengan demikian, konsep HCD yang bermula dari masyarakat, bersama masyarakat dan untuk masyarakat dapat menjadi konsep baru yang menggeser work for community, yang dicanangkan oleh Ditjen Dikti dalam konsep pengabdian masyarakatnya.en_US
dc.language.isoinaen_US
dc.publisherKonferensi Nasional Universitas Pelita Harapan Surabaya - 3–4 Agustus 2012en_US
dc.subjectHuman Centered Designen_US
dc.subjectPemberdayaan Masyarakaten_US
dc.subjectModel Pemberdayaanen_US
dc.titlePenerapan Human-Centered Design dalam Pengembangan Model Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Pemberdayaan Masyarakat Desa Sugeng, Trawas – Jawa Timur)en_US
dc.typeJournalen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record