Pendaftaran indikasi geografis atas kayu bajakah dikalimantan tengah sebagai penyembuh penyakit kanker

Abstract

Indonesia adalah negara yang kaya dan melimpah sumber daya alanmnya sehingga menghasilkan hasil budi daya nabati dan hayati yang mencirikan geografi di mana potensi itu berada. Suatu perlindungan hukum, oleh karena itu diperlukan, yaitu pelindungan hukum terhadap Kekayaan Intelektual. Kasus yang dianalisis dalam tesis ini adalah kasus Kayu Bajakah dalam kaitannya dengan perlindungan Indikasi Geografis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami Hak Indikasi Geografis Kayu Bajakah, serta juga untuk mengetahui dan memahami siapa pemegang hak atas Indikasi Geografis Kayu Bajakah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deduktif, yaitu dari hal-hal yang bersifat umum, dalam hal ini peraturan perundang-undangan, doktrin serta teori-teori dalam literatur yang kemudian diterapkan pada rumusan masalah, yang merupakan hal yang khusus, untuk menjawab isu tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kayu Bajakah memenuhi unsur-unsur atau persyaratan sebagai suatu Indikasi Geografis. Pemohon Indikasi Geografis yang kemudian menjadi pemegang hak atas Indikasi Geografis tersebut, merupakan masyarakat Palangkaraya, atau Pemerintah Kota Palangkaraya atau Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah / Indonesia is a country that is rich and abundant in natural resources so as to produce the natural and biological results that characterize the geographical location where the potential lies that needs legal protection which is Intellectual Property legal protection. The case analyzed in this thesis is the Bajakah Wood case related to the protection of Geographical Indications.This study aims to determine and understand the Geographical Indications Rights related to Bajakah Wood and also to know and understand the right holders for the Geographical Indications of Bajakah Wood. The research method used is the Deductive Method, which is of matters that are general in this case legislation, doctrine and theories in the literature which are then applied according to the formulation of the problem to answer the issue.The results of the study showed that the Bajakah Wood was fulfilled by the elements or requirements as a Geographical Indication, and the applicants of Geographical Indications who later became holders of the Geographical Indications were the Palangkaraya people, or the Palangkaraya City Government or Central Kalimantan Provincial Government