Analisis kasus tindak pidana pencurian dengan kekerasan hingga menyebabkan kematian yang dilakukan oleh anak

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai tindak pidana pencurian dengan kekerasan hingga menyebabkan kematian yang dilakukan oleh anak yang telah melanggar ketentuan yang diatur dalam Pasal 365 Ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan ditinjau menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian Yuridis Normatif, yaitu tipe penelitian yang dalam pengolahan bahan hukum dilakukan melalui studi pustaka. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah terkait penerapan sistem peradilan pidana anak terhadap anak yang berkonflik dengan hukum. Dalam penanganan perkara terhadap pelaku anak harus menerapkan asas individual justice, dimana anak harus dilindungi demi kepentingan terbaik untuk masa depan anak. Seorang pelaku tindak pidana dapat dikategorikan sebagai anak apabila berusia di atas 12 (dua belas) tahun dan di bawah 18 (delapan belas tahun). Dalam penerapan sanksinya, sistem peradilan pidana anak harus mengacu pada prinsip keadilan restoratif, salah satunya adalah diversi. Proses diversi hanya dapat dilakukan apabila tindak pidana yang dilakukan diancam dengan ancaman pidana penjara di bawah 7 (tujuh) tahun dan bukan merupakan tindak pidana pengulangan / The main problems in this study are about a crime of theft with violence to cause death committed by children whon violated the provisions in Article 365 Paragraph (3) of the Criminal Code and are review according to Law Number 11 of 2012 concerning the Criminal Justice System for Children. The type of research used in this research is Normative Juridical Research Type, namely the type of research in the processing of legal materials which is carried out through library research / literature study. This study aims to examine the application of the juvenile criminal justice system to children in conflict with the law. In handling cases against child perpetrators, they must apply the principle of individual justice, where children must be protected for the best interests of the child's future. A criminal can be categorized as a child if he is above 12 (twelve) years old and under 18 (eighteen) yaers old. In the application of sanctions, the juvenile justice system must refer to the principles of restorative justice, one of which is diversion. The diversion process can only be carried out if the crime committed is threatened with imprisonment for under 7 (seven) years and is not repetition of a crime