Perlindungan hukum bagi pelaku perekaman dan penyerahan rekaman bermuatan melanggar kesusilaan demi kepentingan hukum ditinjau dari uu nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas uu nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik
Abstract
Penelitian ini membahas mengenai Perlindungan Hukum Bagi Pelaku Perekaman Dan Penyerahan Rekaman Bermuatan Melanggar Kesusilaan Demi Kepentingan Hukum Ditinjau Dari UU Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis-normatif yaitu penelitian yang berdasarkan atas peraturan perundang-undangan, serta literatur yang ada hubungannya dengan materi yang dibahas. Penelitian ini akan diawali pembahasan mengenai kejahatan kesusilaan dan aturan hukum yang mengatur, kemudian dibahas mengenai Perlindungan Hukum bagi korban pelecehan seksual secara verbal atas tindakannya merekam dan menyerahkan rekaman percakapan bermuatan asusila tersebut. Terkait dengan perlindungan hukumnya, skripsi ini akan membahas teori yang dipaparkan yang nantinya akan dikaitkan berdasarkan kasus Baiq Nuril Maknun yang merupakan seorang guru honorer yang memperoleh pelecehan seksual secara verbal oleh atasannya saat melakukan percakapan melalui telepon. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum apa yang dapat diterapkan bagi pihak yang melakukan perekaman dan menyerahkan rekaman yang bermuatan asusila demi kepentingan hukumnya sesuai dengan Hukum Nasional Indonesia. / This study discusses the legal protection for recording and submission of recordings containing decency for the sake of law in terms of Law Number 19 of 2016 concerning Amendments to Law Number 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions. The research used in this study is juridical-normative, namely research based on legislation, as well as literature that has to do with the material discussed. Beginning with a discussion about crimes of decency and the legal rules that govern it, then discussing legal protection for victims of verbal sexual harassment for their actions in recording and submitting recordings of immoral conversations that happened to them. Related to legal protection, this thesis will discuss the theory presented which will later be linked based on the case of Baiq Nuril Maknun who is an honorary teacher who was sexually harassed verbally by his superiors during a telephone conversation. Therefore, this study aims to find out what forms of legal protection can be applied to those who record and submit recordings containing immorality for their legal interests in accordance with Indonesian national law