• English
    • Bahasa Indonesia
  • English 
    • English
    • Bahasa Indonesia
  • Login
View Item 
  •   DSpace Home
  • Faculity of Liberal Arts
  • Research Paper (Arts)
  • Conference (Arts)
  • International Con (Arts)
  • View Item
  •   DSpace Home
  • Faculity of Liberal Arts
  • Research Paper (Arts)
  • Conference (Arts)
  • International Con (Arts)
  • View Item
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

Summary of Tuesday Chapel 16 November 2021 (Biblical Exposition)

Thumbnail
View/Open
Summary of Tuesday Chapel 16 November 2021 (Biblical Exposition).pdf (156.9Kb)
Date
2022-05-18
Author
Siagian, Billy
Metadata
Show full item record
Abstract
Dalam teks transisi, Gal. 5:13-15, Paulus meringkaskan diskusinya sebelumnya mengenai kemerdekaan dengan menyatakan bahwa kita dipanggil bukan hanya kepada kebebasan dari perbudakan dosa, tetapi juga ke dalam suatu kehidupan kasih dan saling melayani satu terhadap yang lain, dan Ia juga memberikan semacam pengantar untuk eksposisinya yang berikutnya dengan memperkenalkan kata “daging” yang didefinisikan sebagai natur manusia yang berdosa terpisah dari anugerah dan pengaruh Allah, cenderung kepada dosa, dan melawan Allah, dan dengan menegaskan bahwa kemerdekaan kita bukanlah kesempatan untuk daging. Dalam eksposisinya yang berikutnya (Gal. 5:16-26), Paulus bertujuan mendeskripsikan peperangan antara daging dan Roh, dan ia mendesak Jemaat Galatia untuk hidup oleh Roh dan berjalan dengan cara yang benar bersama Roh Kudus. Paulus membingkai eksposisi ini, antara ayat 16 dan 25, dengan dua imperatif “hiduplah oleh Roh” (ayat 16) dan “marilah kita keep in stand dengan Roh” (ayat 25). Ini berarti bahwa hidup oleh Roh mencakup baik berjalan berkeliling dan di mana pun juga oleh Roh, dan berjaan secara benar bersama dengan Roh. Ada 3 pertanyaan yang akan Paulus jawab dalam Gal. 5:16-26. Pertama (ayat 16-18) mengapa kita seharusnya berjalan oleh Roh? Kita seharusnya berjalan oleh Roh dalam seluruh area dan aspek kehidupan kita dengan tujuan menaklukkan daging, dan karena peperangan dengan daging adalah nyata dan intensif. Kita dapat merasakan intensitas peperangan ini kapanpun kita diperhadapkan dengan pencobaan dan hasrat berdosa. Kita tidak mampu membebaskan diri kita sendiri dari ini semua dengan hanya meninggalkan orang-orang dan seluruh godaan di masyarakat, karena masalah sesungguhnya tidak di luar sana, melainkan di dalam natur kita, dalam kedagingan kita. Ini sangat jelas dalam Rom. 7.
URI
http://dev-dspace-surabaya.uph.edu:8080/xmlui/handle/123456789/2574
Collections
  • International Con (Arts)

DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
Contact Us | Send Feedback
Theme by 
Atmire NV
 

 

Browse

All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

My Account

LoginRegister

DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
Contact Us | Send Feedback
Theme by 
Atmire NV