Show simple item record

dc.contributor.authorSiagian, Billy
dc.date.accessioned2022-05-19T01:25:43Z
dc.date.available2022-05-19T01:25:43Z
dc.date.issued2022-05-18
dc.identifier.issn123456456621
dc.identifier.urihttp://dev-dspace-surabaya.uph.edu:8080/xmlui/handle/123456789/2574
dc.descriptionKedua (ayat 19-23), apakah hasilnya ketika kita berjalan dengan Roh? Dalam bagian ini, Paulus mengontraskan pekerjaan-pekerjaan jahat yang diproduksi oleh daging dengan buah Roh yang diproduksi oleh berjalannya kita bersama dan senantiasa mengikuti tuntunan Roh Kudus. Jadi, hasilnya adalah kita berjuang melawan daging dan menyingkirkan seluruh perbuatan kedagingan. Dalam ayat 19-21, Paulus mendaftarkan 15 perbuatan daging dalam 4 area: (1) dosa-dosa seksual: percabulan, kecemaran dalam pikiran dan sikap, dan hawa nafsu yaitu suatu hasrat untuk hal-hal yang bersifat seksual; (2) dosa-dosa keagamaan: penyembahan berhala dan sihir; (3) dosa-dosa dalam relasi dengan orang lain: perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, dan kedengkian; (4) dosa-dosa memuaskan diri sendiri: kemabukan, pesta pora (bersifat seksual dan kehilangan kendali terhadap nafsu dan hasrat kita). Hasil-hasil yang positif adalah buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasan diri. Kata “Buah” di sini adalah tunggal, ini berarti yang satu tidak terpisahkan dari yang lain, dan seiring dengan kita bertumbuh pada satu area, kita dapat berharap untuk bertumbuh pada area-area lainnya juga. Sebagai tambahan, kita tidak dapat memproduksi buah itu secara langsung, kita dapat merencanakan tetapi kita perlu mengultivasi dan merawat pertumbuhannya di dalam dan dari hati ini sendiri.  Ketiga (ayat 24-26), bagaimana kita dapat yakin dan pasti bahwa kita dapat berjalan oleh Roh? Karena kedagingaen_US
dc.description.abstractDalam teks transisi, Gal. 5:13-15, Paulus meringkaskan diskusinya sebelumnya mengenai kemerdekaan dengan menyatakan bahwa kita dipanggil bukan hanya kepada kebebasan dari perbudakan dosa, tetapi juga ke dalam suatu kehidupan kasih dan saling melayani satu terhadap yang lain, dan Ia juga memberikan semacam pengantar untuk eksposisinya yang berikutnya dengan memperkenalkan kata “daging” yang didefinisikan sebagai natur manusia yang berdosa terpisah dari anugerah dan pengaruh Allah, cenderung kepada dosa, dan melawan Allah, dan dengan menegaskan bahwa kemerdekaan kita bukanlah kesempatan untuk daging. Dalam eksposisinya yang berikutnya (Gal. 5:16-26), Paulus bertujuan mendeskripsikan peperangan antara daging dan Roh, dan ia mendesak Jemaat Galatia untuk hidup oleh Roh dan berjalan dengan cara yang benar bersama Roh Kudus. Paulus membingkai eksposisi ini, antara ayat 16 dan 25, dengan dua imperatif “hiduplah oleh Roh” (ayat 16) dan “marilah kita keep in stand dengan Roh” (ayat 25). Ini berarti bahwa hidup oleh Roh mencakup baik berjalan berkeliling dan di mana pun juga oleh Roh, dan berjaan secara benar bersama dengan Roh. Ada 3 pertanyaan yang akan Paulus jawab dalam Gal. 5:16-26. Pertama (ayat 16-18) mengapa kita seharusnya berjalan oleh Roh? Kita seharusnya berjalan oleh Roh dalam seluruh area dan aspek kehidupan kita dengan tujuan menaklukkan daging, dan karena peperangan dengan daging adalah nyata dan intensif. Kita dapat merasakan intensitas peperangan ini kapanpun kita diperhadapkan dengan pencobaan dan hasrat berdosa. Kita tidak mampu membebaskan diri kita sendiri dari ini semua dengan hanya meninggalkan orang-orang dan seluruh godaan di masyarakat, karena masalah sesungguhnya tidak di luar sana, melainkan di dalam natur kita, dalam kedagingan kita. Ini sangat jelas dalam Rom. 7.en_US
dc.description.sponsorshipPANASONICen_US
dc.language.isoenen_US
dc.subjectchapelen_US
dc.titleSummary of Tuesday Chapel 16 November 2021 (Biblical Exposition)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record