Triple Bottom Line Accounting Dalam Mendukung Ekoefisiensi
Abstract
Triple bottom line muncul sebagai konseptualisasi yang populer sebagai alat pelaporan untuk mengartikulasikan kinerja sosial, lingkungan, dan ekonomi perusahaan. Tuntutan ecoefficiency dalam bisnis meningkat seiring dengan ketatnya kompetisi. Ekoefisiensi merupakan pandangan manajemen terhadap lingkungan dimana organisasi dapat menghasilkan barang atau jasa yang lebih bermanfaat tapi juga secara bersamaan mampu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, konsumsi sumberdaya serta biaya. Akuntan manajemen diharapkan tak hanya berhasil membuat perencanaan dalam bisnis tapi juga mampu mengikuti perkembangan terkini terkait biaya-biaya lingkungan dan pelaporannya sehingga mampu melakukan suatu analisa komprehensif guna mendukung efisiensi.