dc.contributor.author | EVENTIA, REIFON CRISTABELLA | |
dc.date.accessioned | 2015-08-18T08:18:08Z | |
dc.date.available | 2015-08-18T08:18:08Z | |
dc.date.issued | 2012-05-29 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/714 | |
dc.description.abstract | Dalam dunia bisnis, pertukaran kepentingan antar pelaku bisnis
merupakan hal yang lazim terjadi. Permasalahannya timbul ketika pertukaran
kepentingan ini harus berlangsung secara seimbang dengan memperhatikan asasasas
dalam pembuatan kontrak atau perjanjian diantaranya asas keseimbangan dan
asas kebebasan berkontrak. Misalnya dalam perjanjian pengikatan jual beli rumah
susun/apartemen yang isinya ditentukan secara sepihak oleh
pengembang/developer yang posisinya lebih dominan atau lebih kuat dibanding
konsumen sehingga disatu sisi menguntungkan pengembang/developer dan di sisi
lain merugikan kepentingan konsumen.
Mengenai perlindungan hukum yang diberikan kepada konsumen, telah
diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen. Yang mana undang-undang tersebut diharapkan dalam praktiknya
dapat benar-benar memberikan perlindungan hukum kepada konsumen karena
menguraikan dengan jelas apa saja yang menjadi hak-hak dan kewajiban
produsen, dalam hal ini pengembang/developer dan konsumen.
Permasalahan yang disoroti dalam penelitian ini adalah apakah dalam
perjanjian pengikatan jual beli rumah susun/apartemen telah menerapkan asas
keseimbangan dan asas kebebasan berkontrak dan juga menyangkut perlindungan
bagi konsumen pembeli rumah susun/apartemen yaitu apakah dalam perjanjian
pengikatan jual beli yang dibuat oleh pengembang/developer telah memberikan
perlindungan hukum terhadap konsumen. Adapun metode penelitian yang
digunakan adalah yuridis normatif dan pengolahan bahan hukumnya
menggunakan metode deduksi.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dalam perjanjian pengikatan jual
beli rumah susun/apartemen pada umumnya belum sepenuhnya menerapkan asas
keseimbangan dan kebebasan berkontrak serta belum memberikan perlindungan
hukum kepada konsumen pembeli rumah susun/apartemen. Dengan demikian
diharapkan nantinya dalam pembuatan perjanjian pengikatan jual beli rumah
susun/apartemen lebih mengedepankan asas keseimbangan dan asas kebebasan
berkontrak dan juga memperhatikan kepentingan konsumen. | en_US |
dc.language.iso | ina | en_US |
dc.publisher | Universitas Pelita Harapan Surabaya - Department Of Law - Master Of Law | en_US |
dc.subject | Perlindungan Konsumen | en_US |
dc.subject | Asas Keseimbangan dan Kebebasan Berkontrak | en_US |
dc.subject | Perjanjian Pengikatan Jual Beli Rumah Susun/Apartemen | en_US |
dc.title | PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PENERAPAN ASAS KESEIMBANGAN DAN KEBEBASAN BERKONTRAK PADA PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI RUMAH SUSUN/APARTEMEN | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |