dc.description.abstract | Isu efisiensi adalah sesuatu yang klasik dan akan selalu menjadi perbincangan hangat kembali setiap
terjadinya krisis ekonomi, dan usaha untuk meningkatkan efisiensi dibicarakan di mana-mana. Dalam persaingan
yang semakin ketat, efisiensi menjadi salah satu faktor penting keunggulan badan usaha yang harus dimiliki untuk
dapat bertahan. Dengan efisiensi proses produksi menjadikan beban produksi rendah, sehingga harga produk
menjadi relatif murah. Efisiensi mempunyai arti penggunaan sumber daya dengan tepat, sehingga pelanggan
membayar harga produk atas sumber daya yang memang dibutuhkan untuk membuat produk tersebut. PT PAR
yang nyaris kehilangan pesanan mayoritasnya dari PT M, berencana mendeteksi adanya ketidakefisienan dalam
proses produksinya yang selama ini dianggap efisien. Konsep kaizen costing adalah sistem yang mendukung proses
penyempurnaaan berkesinambungan pada proses produksi untuk mengurangi beban standar produk, dengan jalan
mengeliminasi aktivitas yang tidak efisien yang terjadi dalam proses produksi. Untuk mengeliminasi ketidakefisienan
pada proses produksi, digunakan konsep operational activity-based management. Operational activity-based
management yang terdiri dari dua dimensi yakni costing dan activity analysis membantu mengevaluasi dan
menganalisis beban produk secara tepat. Metode activity-based costing, membebankan beban produksi berdasarkan
aktivitas yang menyebabkan timbulnya beban tersebut. Dengan metode traditional costing beban produksi pesanan
PT M, tercatat lebih mahal, karena banyak aktivitas yang tidak dikonsumsi atau dikonsumsi dengan proporsi
berbeda dengan unit produksi oleh pesanan PT M, misalnya aktivitas disain, penerimaan material, dan lain-lain.
Metode activity-based costing membantu memberi arah dan signal yang tepat guna analisa aktivitas lebih lanjut.
Dilakukan pembahasan dan analisis atas masing-masing beban produksi, disimpulkan bahwa banyak aktivitas yang
non-value added dalam proses produksi. Sebagai langkah ahkir melalui usaha kaizen costing system dapat dilakukan
perbaikan atas aktivitas-aktivitas yang terjadi pada proses produksi, sehingga dapat dilakukan penghematan beban
produksi. Dengan penerapan teori ini diharapkan badan usaha dapat melakukan usaha kaizen costing system untuk
mengurangi beban pada tahap produksi dengan lebih tepat, sehingga diperoleh efisiensi dalam proses produksi dan
kemampuan bersaing badan usaha. Dari hasil perhitungan analisis yang dibahas dapat dilihat adanya suatu
penghematan beban produksi secara total untuk pesanan PT M (track the benefit) sebesar Rp. 77.339.619,07. Hasil ini
bisa dikembangkan lagi, melalui konsep kaizen itu sendiri yaitu perbaikan terhadap hal sekecil apapun dan
berkesinambungan dengan melibatkan semua anggota badan usaha. | en_US |