• English
    • Bahasa Indonesia
  • English 
    • English
    • Bahasa Indonesia
  • Login
View Item 
  •   DSpace Home
  • Faculty of Law
  • Law
  • Theses (Law)
  • View Item
  •   DSpace Home
  • Faculty of Law
  • Law
  • Theses (Law)
  • View Item
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

Kepastian Hukum Bagi Para Pihak Yang Melakukan Perkawinan Beda Agama Ditinjau Dari Undang-Undang Perkawinan Dan Undang-Undang Hak Asasi Manusia

Thumbnail
View/Open
tesis sampul.pdf (702.8Kb)
tesis Abstrak.pdf (84.81Kb)
tesis BAB I.pdf (225.3Kb)
tesis BAB II.pdf (338.9Kb)
tesis BAB III.pdf (444.9Kb)
tesis penutup.pdf (129.2Kb)
tesis Pustaka.pdf (234.1Kb)
Date
2016-02-10
Author
LEONARDY, WILLY
Metadata
Show full item record
Abstract
Perkawinan merupakan cara manusia untuk melestarikan eksistensinya. Kebutuhan manusia akan seks dan regenerasi telah dilembagakan dalam lembaga perkawinan oleh masyarakat di mana segala sesuatu terbingkai oleh norma, baik itu oleh norma adat, norma agama, dan norma hukum. Perkawinan yang sah adalah perkawinan yang memenuhi pasal 2 UU perkawinan yakni dilaksanakan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu, kemudian dicatatkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun demikian UU Perkawinan tidak berhasil memposisikan negara pada tempat yang seharusnya sebagaimana terurai di atas. Hal ini terbukti seiring terjadinya permasalahan yang terkait dengan perkawinan. Seperti misalnya, adanya perkawinan campuran, perkawinan beda keyakinan dan menimbulkan adanya perkawinan sejenis. Permasalahan yang sering terjadi adalah perkawinan beda agama dan akan menghadapi berbagai masalah. Terkait dengan perkawinan beda agama pada pasal 2 ayat 1 UU Perkawinan membuka ruang penafsiran yang amat luas dan menimbulkan pertentangan antar norma sehingga tidak dapat menjamin terpenuhnya hak atas kepastian hukum yang adil sebagaimana diatur dalam pasal 28D ayat (1) UUD RI 1945. Salah satu kebijakan negara Indonesia dalam persoalan klasik yang tetap menjadi isu aktual (khususnya di Indonesia) adalah wacana perkawinan beda agama. Penelitian ini mengangkat kasus tentang perkawinan beda agama di Indonesia. Berdasarkan hal ini maka rumusan masalah dalam penelitian ini mengenai analisis peraturan hukum yang dapat diterapkan dalam melaksanakan perkawinan beda agama di Indonesia serta akibat hukum dalam melaksanakan pasal 2 ayat (1) UU Perkawinan terkait UU HAM. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yuridis normatif dalam bentuk mengkaji dan menganalisa aturan hukum, prinsip atau asas-assas hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang ada. Hasil penelitian menunjukan bahwa perkawinan beda agama di Indonesia masih susah diterapkan karena pasal-pasal dalam UU Perkawinan belum dapat mengatasi permasalahan ini. Maka dari itu disaran kan UU Perkawinan perlu di Judicial Review.
URI
http://hdl.handle.net/123456789/885
Collections
  • Theses (Law)

Related items

Showing items related by title, author, creator and subject.

  • AKIBAT KETIDAKABSAHAN AKTA PERJANJIAN KAWIN YANG TIDAK DISAHKAN OLEH PEGAWAI PENCATAT PERKAWINAN MENURUT PASAL 29 UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN 

    CHRISDIANA, CYNTHIA (Universitas Pelita Harapan Surabaya - Department Of Law - Master Of Law, 2013-05-29)
    Undang-Undang No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan merupakan unifikasi dalam bidang hokum perkawinan. Salah satu hal yang diatur dalam UUP adalah mengenai perjanjian kawin sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 29 UUP yang ...
  • Analisis harta bersama sebagai pembayaran utang terkait perkawinan yang sah tanpa perjanjian kawin 

    Kadja, Elok Dwi (Universitas Pelita Harapan Surabaya - Faculty Of Law - Department Of Law, 2021-02-11)
    Perkawinan merupakan ikatan lahir dan batin antara seorang laki-laki dan perempuan yang bertujuan untuk membina keluarga yang harmonis namun selain menyatukan 2 (dua) orang yang berbeda perkawinan juga menimbulkan akibat ...
  • “KEABSAHAN PERKAWINAN BEDA AGAMA PASCA PUTUSAN MK NO.68/PUU-XII/2014” 

    KASANDA, HELEND (Universitas Pelita Harapan Surabaya - Faculty Of Law - Department Of Law, 2018-04-13)
    Fenomena perkawinan beda agama bukan hal yang baru di Indonesia, meskipun Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 tidak mengatur tentang perkawinan yang calon suami atau calon istrinya yang memeluk agama yang ...

DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
Contact Us | Send Feedback
Theme by 
Atmire NV
 

 

Browse

All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

My Account

LoginRegister

DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
Contact Us | Send Feedback
Theme by 
Atmire NV